UJI AKTIVITAS ANTI INFLAMASI EKSTRAK ETANOL BAWANG MERAH (Allium Cepa L.) VARIETAS BIMA BREBES PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR
Isi Artikel Utama
Abstrak
Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan di Indonesia. Sentra yang menjadi produksi bawang merah adalah Provinsi Jawa Tengah khususnya di daerah Kabupaten Brebes. Bawang merah (Allium cepa L) dapat dimanfaatkan sebagai obat, salah satunya yaitu sebagai antiinflamasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas anti inflamasi dan mengetahui dosis terbaik ekstrak etanol bawang merah (Allium cepa L) yang memiliki aktivitas anti inflamasi terhadap tikus putih jantan galur wistar. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental. Ekstrak bawang merah (Allium cepa L.) diekstrak menggunakan etanol 70% dengan metode maserasi. Hewan uji yang digunakan adalah tikus jantan putih galur wistar sebanyak 25 tikus dengan berat 200-250 gram. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (Na CMC 0,5%), kelompok positif (Na Diklofenak), kelompok variasi dosis ekstrak bawang merah (25 mg/KgBB, 50 mg/KgBB, dan 100 mg/KgBB). Perlakuan 1 jam setelah kaki belakang tikus diinduksi karagenin secara subplantar. Pengukuran volume udem pada telapak kaki tikus diamati setiap 1 jam sekali selama 6 jam. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas anti inflamasi pada ketiga dosis (25 mg/KgBB, 50 mg/KgBB dan 100 mg/KgBB) ekstrak etanol bawang merah (Allium cepa L) Bima Brebes pada tikus putih jantan galur wistar. Dosis terbaik ekstrak etanol bawang merah (Allium cepa L) yang memiliki aktivitas anti inflamasi terhadap tikus putih jantan galur wistar adalah 50 mg/KgBB.