FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS KRIM ANTI AGING EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI GLISERIN DAN PROPILEN GLIKOL PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI PUTIH NEW ZAELAND

Abstrak

Penuaan adalah peristiwa alami dari makhluk hidup yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik salah satunya adalah sinar ultraviolet. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan formulasi sediaan krim anti-aging ekstrak daun sirih (Piper betle L.) dan uji aktivitas anti-aging pada kulit punggung kelinci putih New Zaeland. Pada penelitian sebelumnya, peneliti menggunakan ekstraksi pelarut metanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyembuhan kerutan pada kulit punggung kelinci akibat paparan sinar UV-A. Metode ekstraksi yang digunakan menggunakan metode maserasi. Ekstrak daun sirih diuji kadar air dan kandungan kimia. Ekstrak daun sirih dibuat formulasi krim kemudian dilakukan uji mutu fisik krim organoleptis, tipe krim, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, viskositas, dan stabilitas. Dilakukan uji iritasi primer dan okuler dan uji aktivitas anti-aging pada punggung kelinci sejumlah 5 ekor dengan 5 perlakuan. Punggung kelinci dioles krim kontrol negatif, kontrol positif, krim ekstrak daun sirih dengan variasi gliserin 5% propilen glikol 15%, gliserin 10% propilen glikol 10%, gliserin 15% propilen glikol 5%. Hasil penelitian diperoleh rendemen ekstrak daun sirih sebesar 12,04%. Untuk hasil stabilitas pada krim ekstrak daun sirih diperoleh hasil bahwa semua uji mutu fisik stabil. Hasil uji iritasi menggunakan metode Draize diperoleh hasil bahwa krim ekstrak daun sirih tidak mengiritasi kulit. Uji aktivitas anti-aging menunjukkan sediaan krim ekstrak daun sirih dengan variasi konsentrasi gliserin 10% propilen glikol 10% dan variasi konsentrasi gliserin 5% propilen glikol 15% paling efektif mengurangi kerutan pada kulit punggung kelinci.