Hubungan Frekuensi Pemberian ERYTHROPOIETIN STIMULATING AGENT (ESA) Dengan Peningkatan Hemoglobin Pasien Hemodialisa Di RSUD Ciawi

Isi Artikel Utama

Silvi Nurafni
Tri Desminingrum
Siti Samsiah

Abstrak

Anemia komplikasi GGK terjadi 80-90% karena defisiensi eritropoietin. Terapi Erythropoietin Stimulating Agent (ESA) pilihan utama di RSUD Ciawi. Gagal Ginjal Kronik (GGK) termasuk 10 penyakit terbesar ke 7 di RSUD Ciawi. Tujuan penelitian mengevaluasi keberhasilan tatalaksana Erythropoietin Stimulating Agent (ESA) pasien Hemodialisa (HD) di RSUD Ciawi. Penelitian bersifat deskriptif, pengumpulan data retrospektif dari data sekunder rekam medis, data laboratorium Hb pasien. Pengambilan sampel dengan metode total sampling yaitu seluruh pasien rawat jalan Hemodialisa (HD) di RSUD Ciawi periode Oktober-Desember 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi berjumlah 47 pasien. Hasil penelitian ini menunjukan gambaran sosiodemografi pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) dengan komplikasi anemia rentang usia terbanyak 46-55 tahun 18 pasien (38,30%), jenis kelamin terbanyak laki-laki 25 pasien (53,19%). Gambaran lama terapi Hemodialisa (HD) yaitu terbanyak ? 12 bulan 27 pasien (57,45%). Gambaran frekuensi pemberian ESA terbanyak pada frekuensi 2 kali sebulan dengan kategori Hb meningkat 21 pasien (63,6%) dan kategori Hb menurun 12 pasien (36,4%). idak ada hubungan antara frekuensi pemberian terapi Erythropoietin Stimulating Agent (ESA) dengan peningkatan nilai hemoglobin pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa dan menderita anemia yang ditunjukan oleh nilai signifikansi (P-value) sebesar 0,659 > 0,05.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Nurafni, S., Desminingrum, T. ., & Samsiah, S. . (2023). Hubungan Frekuensi Pemberian ERYTHROPOIETIN STIMULATING AGENT (ESA) Dengan Peningkatan Hemoglobin Pasien Hemodialisa Di RSUD Ciawi. Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, 6(1), 17-24. https://doi.org/10.52216/jfsi.vol6no1p17-24
Bagian
Articles