Toksisitas Subkronis Ekstrak Biji Salak (Salacca Zalacca) Terhadap Fungsi Hati Mencit Putih

Isi Artikel Utama

Paulina Maya Octasari
Fef Rukminingsih
Cristin Yulia Vita

Abstrak

Biji salak (Salacca zalacca) memiliki beberapa kandungan senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid 0,059%, tannin 0,082% dan alkaloid 0,063% . Salak merupakan tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan obat maka perlu dilakukan kajian terkait keamanannya. Uji toksisitas subkronis perlu dilakukan pada terapi obat tradisional karena diberikan secara terus menerus. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji toksisitas subkronis ekstrak biji salak terhadap fungsi hati pada mencit putih jantan galur Swiss. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap pola searah dengan satu faktor perlakuan, terdapat 4 kelompok perlakuan dengan jumlah replikasi sebanyak 7mencit. Variasi dosis pemberian ekstrak biji salak adalah 91 mg/ 20gBB mencit , 114 mg/20gBB mencit , 137 mg/20 gBB mencit. Hasil uji toksisitas berupa nilai SGPT dan SGOT hari ke-0 dan 14. Data yang didapat diuji dengan one-way anova dilanjutkan dengan uji t-test. Hasil ekstrasi Ekstrak Biji Salak (EBS) berupa ekstrak kental berwarna coklat pekat berbau khas salak berasa kelat, dengan rendemen 12,26%. EBS positif mengandung flavonoid dengan hasil warna jingga kemerahan. Hasil uji toksitas subkronis SGPT dan SGOT selama 14 hari perlakuan berbeda tetapi tidak signifikan pada dosis pertama (nilai p 0,896) dan ketiga (nilai p 0,072), sedangkan pada dosis kedua, hasil peningkatan kadar SGPT dan SGOT terbukti berbeda signifikan (nilai p 0,002). Meskipun mengalami peningkatan yang signifikan, besarnya peningkatan kadar tersebut kurang dari 2 kali nilai normal.

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Octasari, P. M., Rukminingsih, F., & Vita, C. Y. (2024). Toksisitas Subkronis Ekstrak Biji Salak (Salacca Zalacca) Terhadap Fungsi Hati Mencit Putih. Jurnal Farmasi & Sains Indonesia, 6(2), 119-125. https://doi.org/10.52216/jfsi.vol6no2p119-125
Bagian
Articles