HUBUNGAN POLA TERAPI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN TB PARU DI BALAI KESEHATAN MASYARAKAT WILAYAH PATI
Isi Artikel Utama
Abstrak
Tuberkulosis hingga tahun 2018 menjadi masalah global utama dalam kesehatan dengan tingkat kejadian sebanyak 9 juta tiap tahun di dunia dan menjadi kasus kematian hingga 2 juta penduduk. Tuberkulosis masuk dalam kategori 10 besar penyakit yang bisa menyebabkan banyak kematian di dunia. Indonesia menyumbang sebanyak (9,2%) kasus dengan menduduki peringkat kedua kasus tertinggi TBC setelah India. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola terapi dengan kualitas hidup pada pasien TB paru di Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Pati. Data diolah dengan aplikasi SPSS menggunakan uji korelasi Spearman. Penelitian ini menggunakan 50 responden yang terdiagnosis positif TB paru. Variabel bebas berupa pola terapi pasien TB paru menggunakan alat ukur fase pengobatan pasien, sedangkan variabel terikat berupa kualitas hidup menggunakan alat ukur kuesioner kualitas hidup SF-36 (Short Form-36). Hasil dari 20 responden pada fase intensif menunjukkan bahwa 6 (30,0%) orang memiliki kualitas hidup yang baik dan 14 (70,0%) orang memiliki kualitas hidup yang buruk. Sedangkan 30 responden pada fase lanjutan, dengan 7 (23,3%) responden memiliki kualitas hidup yang rendah, sementara 23 (76,7%) responden memiliki kualitas hidup yang baik. Hasil p-value = 0,001, mengindikasikan terdapat hubungan antara pola terapi dengan kualitas hidup pasien TB paru di Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Pati.