Potensi Antibakteri Daun Kresen (Muntingia calabura L.) dan Daun Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Staphylococcus epidermis
Isi Artikel Utama
Abstrak
Jerawat merupakan penyakit peradangan yang bisa muncul di wajah, leher, dada dan punggung. Penyakit ini disebabkan oelh kelenjar sebaseous yang memproduksi terlalu banyak sebum dan diperburuk oleh infeksi bakteti. Salah satu bakteri penyebab jerawat adalah Staphylococcus epidermis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak etanol daun kersen dan daun teh hijau mempunyai aktivitas antibakteri lebih baik dibandingkan ekstrak tunggal terhadap Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Tanaman yang digunakan berupa daun kersen (Muntingia calabura L. dan daun teh hijau (Camellia sinensis L.) yang memiliki senyawa metabolit sekunder sebagai antibakteri. Senyawa yang berperan sebagai antibakteri pada daun teh berupa katekin, tanin, flavonoid, steroid, triterpenoid dan alkaloid. Sedangkan senyawa yang berperan sebagai antibakteri pada daun kersen berupa flavonoid, saponin, triterpenoid, steroid dan tanin. Metode yang digunakan yaitu difusi cakram dilihat berdasarkan zona bening disekitar cakram. Larutan uji ekstrak tunggal daun kersen 5% dan ekstrak tunggal daun teh hijau 0,5% diperoleh zona hambat 5,75 dan 5,17mm. Kombinasi ekstrak daun kersen dan daun teh dengan perbandingan 5:1, 4:2, 3:3, 2:4 dan 1:5diperoleh hasil 9, 8,67, 8,5,8,67 dan 8,67 mm yang menunjukkan aktivitas antibakteri dengan kategori sedang. Larutan uji ekstrak kombinasi menunjukkan aktivitas yang hampir sama dan sinergis dengan ekstrak kombinasi yang lainnya.