UJI AKTIVITAS INSEKTISIDA EKSTRAK ETANOL, FRAKSI n-HEKSAN, FRAKSI KLOROFORM, DAN FRAKSI AIR DARI BIJI PALA (Myristica fragrans Houtt) TERHADAP Anopheles aconitus
Isi Artikel Utama
Abstrak
Nyamuk Anopheles aconitus merupakan salah satu vektor yang menularkan penyakit malaria. Salah satu cara mengendalikan populasi vektor adalah menggunakan insektisida. Tanaman obat dengan aktivitas insektisida dapat digunakan untuk mengendalikan populasi vektor malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi air dari biji pala (Myristica fragrans Houtt) mempunyai aktivitas insektisida yang dinyatakan dengan KC50 dan LC50.
Ekstraksi menggunakan metode maserasi kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi. Hasil ekstrasi dan fraksinasi dibuat menjadi 4 seri konsetrasi yaitu 25 ppm, 50 ppm, 100 ppm dan 200 ppm. Pengujian dilakukan terhadap 20 ekor nyamuk Anopheles aconitus. Pengamatan dilakukan selama 20 menit untuk melihat knockdown dan 24 jam untuk melihat kematian nyamuk lalu dihitung KC50 dan LC50 menggunakan analisa probit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi air memiliki aktivitas insektisida. Fraksi n-heksan dari biji pala (Myristica fragrans Houtt) memiliki aktivitas yang paling tinggi. Nilai KC50 berturut-turut ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi kloroform dan fraksi air adalah 527,16 ppm; 326,72 ppm; 390,01 ppm; 525,19 ppm dan nilai LC50 berturut-turut adalah 489,56 ppm; 142,66 ppm; 281,58 ppm; 364,59 ppm terhadap nyamuk Anopheles aconitus.