Pengaruh Bentuk Sediaan Jahe Emprit (Zingiber officiale Var. Amarum) Terhadap Cemaran Logam Berat Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) Menggunakan Metode Spektrofotometri Serapan Atom
Isi Artikel Utama
Abstrak
Indonesia menempati urutan ke 5 di dunia dengan produksi 183,5 ton jahe pada tahun 2020. Jahe emprit (Zingiber Officinale Var Amarum) memiliki kandungan minyak atsiri, oleosin dan pati. Tingginya kandungan minyak atsiri dalam jahe emprit sebesar 1,5% - 3,5% sehingga jahe emprit berpotensi sebagai obat tradisional. Jahe dalam pengolahannya menjadi obat tradisional dapat dibuat dalam bentuk sediaan yang berbeda-beda seperti serbuk dan ekstrak. Cemaran logam berat merupakan persyaratan mutu yang perlu diperhatikan dalam pembuatan obat tradisional, salah satu logam yang mencemari rimpang yaitu logam Tembaga (Cu) dan Timbal (Pb). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh bentuk sediaan jahe emprit (Zingiber Officiale Var. Amarum) terhadap cemaran logam berat tembaga (Cu) dan Timbal (Pb) menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental, dengan variabel bebas adalah bentuk sediann jahe emprit yaitu serbuk dan ekstrak kental dan variabel terikat adalah kadar logam berat Cu dan Pb. Metode yang digunakan dalam analisa menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom dan dilakukan 3 kali replikasi. Hasil kadar logam berat Cu dan Pb kemudian dianalisa dengan menggunakan uji T-test untuk mengetahui pengaruh bentuk sediaan terhadap cemaran logam berat Cu dan Pb. Hasil menunjukkan bahwa bentuk sediaan tidak berpengaruh terhadap kadar logam berat Cu dan Pb dengan nilai (p>0,05).