Pengaruh Layanan SMS Gateway Terhadap Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah Pada Anggota Teman Sebaya Tanggap Anemia Di Puskesmas Bangsri Kabupaten Jepara

Abstrak

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, sebanyak 80,9% remaja putri mendapatkan tablet tambah darah di sekolahnya dan 19,1% remaja putri tidak mendapatkan tablet tambah darah dari sekolahnya. Dari jumlah siswi yang mendapatkan tablet tambah darah tersebut, diketahui bahwa jumlah tablet yang diminum hanya sebanyak <52 tablet atau sebanyak 98,6%, yang berarti hanya 1,4% siswi yang meminum ≥52 tablet (Kemenkes, 2016). Teman Sebaya Tanggap Anemia (TSTA) adalah istilah khusus untuk sekelompok orang yang dianggap sebagai penerima tablet tambah darah. Beberapa intervensi dapat dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan minum tablet tambah darah seperti layanan informasi kesehatan, penyebaran leaflet kesehatan, pengiriman pengingat singkat, dan penggunaan alarm (Susanto, 2017). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat kepatuhan minum tablet tambah darah pada Teman Sebaya Tanggap Anemia (TSTA) di Puskesmas Bangsri, Kabupaten Jepara dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Short Message Service (SMS) terhadap kepatuhan minum tablet tambah darah. Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental, dengan data prospektif yang dikumpulkan dari bulan Februari hingga April 2019. Data kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kepatuhan hanya 34,57% sebelum diberikan perlakuan, dan layanan SMS gateway memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan TSTA (p 0,00 < 0,05). Selain itu, hasil uji Wilcoxon juga menunjukkan hasil yang sama (p 0,00 < 0,05), dan membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kepatuhan sebelum dan sesudah perlakuan, sehingga layanan SMS gateway terbukti efektif dalam meningkatkan persentase kepatuhan minum obat dari 34,57% menjadi 87,23%.