STUDI ETNOFARMASI PENGGUNAAN TUMBUHAN OBAT BERKHASIAT PENYEMBUH LUKA DI SUKU BADUY, LEBAK, BANTEN.
Isi Artikel Utama
Abstrak
Masyarakat Indonesia banyak menggunakan tumbuhan obat tradisional sebagai penyembuh luka, salah satunya masyarakat suku Baduy. Penggunaan tumbuhan obat di suku Baduy belum terinventarisasi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tumbuhan berkhasiat, cara meramu dan penggunaan tumbuhan sebagai penyembuh luka di suku Baduy.Penelitian menggunakan metode kualitatif, kuantitatif dan teknik snowball sampling dengan wawancara open-ended untuk mendapatkan data tumbuhan obat yang bermanfaat sebagai penyembuh luka. Data yang diperoleh diolah menggunakan analisis bioprospektif untuk mencari nilai UV dan ICF.
Hasil penelitian menunjukan 5 tumbuhan sebagai penyembuh luka dari 16 informan. Tumbuhan yang paling banyak digunakan yaitu rumput jariji, mata ayam, Jarak jintir, pakis merak, pacing tawar. Jenis luka yang paling banyak dialami oleh suku Baduy yaitu luka golok, luka kering atau koreng, luka patah tulang, luka gigitan kalajengking, luka gigitan serangga. Cara meramu dan penggunaan pada beberapa tumbuhan dengan cara ditumbuk, dihaluskan, diborehkan, dioles atau ditempel langsung ke kulit. Nilai Use Value tertinggi yaitu rumput jariji dengan angka 1 sebagai penyembuh luka dan nilai Informant concensus factor yang paling tinggi atau yang paling sering dialami oleh suku Baduy didapatkan angka 0,66 yaitu luka akibat benda tajam.