HUBUNGAN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN PADA MASYARAKAT SEMARANG UTARA

Abstrak

Antibiotik memiliki efek samping resistensi jika tidak digunakan secara tepat dan rasional. Resistensi terjadi karena antibiotik tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol atau membunuh pertumbuhan mikroba. Program untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik maka harus dikonsumsi dengan tepat. Pengetahuan penggunaan antibiotik yang benar penting dalam keberhasilan pengobatan. Tingkat pengetahuan mempengaruhi rasionalitas penggunaan antibiotik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap rasionalitas penggunaan antibiotik pada masyarakat Semarang Utara. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian survei prospektif dengan populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Semarang Utara yang berjumlah 125.352 jiwa, sampel sebanyak 405 diambil secara purposive random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisoner yang valid dan reliable dengan parameter pengetahauan dan rasionalitas dengan variabel dalam rasionalisme adalah tepat indikasi, tepat obat, dan tepat penderita. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik uji korelasi spearman. Tingkat pengetahuan masyarakat di Kecamatan Semarang Utara secara keseluruhan dikategorikan “sedang” sebanyak 191 responden (47,2%). Masyarakat di Kecamatan Semarang Utara secara keseluruhan menggunakan antibiotik secara rasional sebanyak 211 responden (52,1%). Tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap penggunaan antibiotik secara rasional di Kecamatan Semarang Utara (0,000 < 0,050) terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,614 kekuatan korelasi yang diperoleh termasuk dalam kategori kuat. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap penggunaan antibiotik secara rasional pada masyarakat Kecamatan Semarang Utara.