PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN IMPLEMENTASI PROGRAM DAGUSIBU OBAT ANTIBIOTIK PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN JEPARA

Abstrak

Penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan ancaman bagi munculnya peningkatan dan penyebaran resistensi antibiotik, sekarang ini terdapat beberapa temuan antibiotik telah digunakan secara bebas oleh masyarakat. Antibiotik tersebut rata-rata dibeli untuk mengobati gejala flu, demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan gejala sakit ringan lainnya dengan lama penggunaan sebagai besar kurang dari lima hari. Faktor tingkat pendidikan dan pengetahuan dari masyarakat menjadi salah satu penyebab hal tersebut. Program DAGUSIBU (dapatkan, gunakan, simpan dan buang) merupakan hal yang terpenting karena pengetahuan merupakan salah satu cara agar dapat menggunakan obat, menyimpan, mendapatkan, dan membuang dengan benar. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh pengetahuan dengan implementasi program DAGUSIBU obat antibiotik pada masyarakat di Kabupaten Jepara pada bulan Januari sampai Maret 2020. Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif dengan metode observasional. Data diambil secara prospektif dengan pendekatan kuantitatif dari kuesioner action research. Sampel yang digunakan berjumlah 500 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data diolah dengan uji statistik chi square dan Wilcoxon menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah perlakukan penyuluhan dengan video dan paparan narasumber tentang bahaya resistensi antibiotika yaitu terdapat pengaruh tingkat pengetahuan dengan implementasi program DAGUSIBU obat antibiotik di Kabupaten Jepara. yang dibuktikan dengan nilai p 0,00 < 0,05. Selain itu dari hasil uji wilcoxon yang menghasilkan nilai p 0,00 < 0,05 membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah perlakuan, sehingga pemberian video edukasi DAGUSIBU obat antibiotik dinilai efektif dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat.