Optimasi Carnauba Wax dan Paraffin Wax Pada Lipstik Ekstrak Umbi Bit (Beta vulgaris) Dengan Metode Simplex Lattice Design
Isi Artikel Utama
Abstrak
Sediaan dekoratif, seperti lipstik menjadi idaman para wanita. Pewarna yang digunakan dalam formula lipstik harus mematuhi standar keamanan, karena produk kosmetik ini diterapkan ke daerah mulut, yang bisa saja tertelan melalui makanan, minuman, atau air liur. Oleh karena itu, pewarna alami muncul menjadi alternatif yang aman dan minim efek samping. Melimpahnya umbi bit di Indonesia dapat menjadikannya sebagai pewarna alami potensial dalam formula kosmetik. Bentuk sediaan fisik lipstik juga perlu diperhatikan karena memegang peranan penting dalam karakteristik dan stabilitas sediaan. Sebab itu, diperlukan basis wax dalam formula lipstik. Optimasi formula dapat menentukan rasio bahan yang optimal tanpa proses trial and error, sehingga mengefisiensikan waktu, biaya, dan bahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kombinasi carnauba wax dan paraffin wax pada sifat fisik lipstik ekstrak umbi bit dan mengetahui formula lipstik ekstrak umbi bit yang optimum. Jenis penelitian ini yaitu eksperimental dengan membuat delapan formula lipstik variasi carnauba wax dan paraffin wax dan diuji sifat fisiknya meliputi organoleptis, nilai pH, daya lekat, dan titik leleh. Hasil dianalisis dengan software Design Expert 11.1.2.0 dengan metode simplex lattice design untuk mendapatkan formula optimum. Hasil penelitian menunjukkan formula optimum lipstik ekstrak umbi bit dengan kombinasi carnauba wax 10% dan paraffin wax 10% sehingga diperoleh nilai pH 6,509, daya lekat 98,667 detik, dan titik leleh 67,931oC. Kombinasi carnauba wax dan paraffin wax memberikan pengaruh pada sifat fisik, seperti nilai pH, daya lekat, dan titik leleh pada sediaan lipstik ekstrak umbi bit.